Friday, April 29, 2011

Kenapa Tuhan Menciptakan Setan?

Beberapa orang bertanya,"Kenapa Tuhan menciptakan setan?,...kalau setan diciptakan memang untuk menggoda manusia, berarti kalau setan berhasil menjerumuskan manusia mestinya setan mendapat pahala dong?"
Sebagian lain mengatakan,"Ibadahnya setan itu ya mengganggu manusia, jadi setan mengajak maksiat itu justru dalam rangka taat kepada Tuhan!" Betulkah demikian? Berikut ini penjelasannya



Kesalahan Dalam Memahami "Siapa sebenarnya setan itu?"

Pertanyaan "Kenapa Tuhan Menciptakan Setan" muncul akibat kesalahan dalam memahami "Siapa sebenarnya setan itu". Banyak orang memahami secara rancu mengenai setan yang seringkali disamakan dengan Iblis, bahkan ada yang menyamakan setan dengan Jinn. Tidak ada salahnya kita simak beberapa penjelasan mengenai Bedanya Iblis dengan Setan

Setan bukanlah nama jenis (genus) dari makhluk Tuhan. Setan adalah sebutan atau julukan untuk suatu kelompok orang dari jenis jin dan manusia yang menjadi pengikut Iblis (iblis adalah nama seorang dari bangsa jin yang tidak mau tunduk pada perintah Allah saat disuruh sujud kepada Adam)

Jadi istilah setan merujuk pada sebuah kelompok sebagaimana istilah garong, pencuri, penjudi, dsb.


Tuhan tidak menciptakan setan

Pertanyaan,"mengapa Tuhan menciptakan setan" setara dengan pertanyaan, "mengapa Tuhan menciptakan pencuri". kedua pertanyaan itu tentu saja salah. Karena yang diciptakan Tuhan bukanlah pencuri tetapi manusia. Tuhan menciptakan manusia,..sebagian ada yang jadi pencuri, sebagian lain ada yang jadi ulama dsb.
Jadi Tuhan tidak menciptakan setan. Yang benar adalah, Tuhan menciptakan Jin dan Manusia,.. sebagian dari jin dan sebagian dari manusia ada yang menjadi pengikut Iblis. Nah sebagian jin dan manusia yang mengikuti Iblis itulah yang disebut setan.

Wednesday, April 27, 2011

Siapa Stephen Hawking Itu? Penggagas Teori Big Bang


Stephen William Hawking, CH, CBE, FRS (lahir di Oxford, Britania Raya, 8 Januari 1942;), adalah seorang ahli fisika teoretis. Ia adalah seorang profesor Lucasian dalam bidang matematika di Universitas Cambridge dan anggota dari Gonville and Caius College, Cambridge. Ia dikenal akan sumbangannya di bidang fisika kuantum, terutama karena teori-teorinya mengenai teori kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam, dan radiasi Hawking. 


Salah satu tulisannya adalah A Brief History of Time, yang tercantum dalam daftar bestseller di Sunday Times London selama 237 minggu berturut-turut. Di tahun 2010 Hawking bersama Leonard Mladinow menyusun buku The Grand Design.
Meskipun mengalami tetraplegia (kelumpuhan) karena sklerosis lateral amiotrofik, karier ilmiahnya terus berlanjut selama lebih dari empat puluh tahun. Buku-buku dan penampilan publiknya menjadikan ia sebagai seorang selebritis akademik dan teoretikus fisika yang termasyhur di dunia.

Friday, April 22, 2011

BATHINIAH MEMPENGARUHI LAHIRIAH



APA YANG TERSIMPAN DALAM KEGHAIBAN RAHASIA HATI BERBEKAS NYATA PADA ZAHIRNYA.

Allah s.w.t mengurniakan kepada hati hamba-hamba-Nya yang bahagia dengan Nur Zikir, Nur Kalbu, Nur Akal, Nur Iman dan Nur Makrifat. Karunia Allah s.w.t yang demikian itu merupakan rahasia-rahasia yang tidak diketahui oleh makhluk. Setiap hamba yang dibawa ke Hadirat-Nya mempunyai rahasia sendiri dan tidak diketahui oleh hamba-hamba yang lain, walaupun mereka berada pada tingkatan yang sama. 

Seorang guru pun tidak tahu rahasia muridnya dengan Tuhannya. Apa yang Allah s.w.t karuniakan kepada seorang hamba pilihan-Nya tidak serupa dengan yang dikaruniakan kepada hamba pilihan yang lain. Karunia Allah s.w.t kepada seorang nabi berbeda daripada karunia terhadap nabi-nabi yang lain. Karunia Allah s.w.t yang tersimpan dalam keghaiban rahasia hati itu menjadi penggerak kepada pembentukan diri seseorang, hingga dia dapat dikenal dan dibedakan daripada orang lain. Karunia Rahasia Allah s.w.t kepada Isa a.s menyebabkan beliau a.s dikenal sebagai Roh Allah. Karunia Rahasia Allah s.w.t kepada Musa a.s menyebabkan beliau a.s dikenal sebagai Kalim Allah. Karunia Rahasia Allah s.w.t kepada Ibrahim a.s menyebabkan beliau a.s dikenal sebagai Khalil Allah. Karunia Rahasia Allah kepada Nabi Muhammad s.a.w menyebabkan baginda s.a.w dikenali sebagai Habiballah. Aulia Allah s.w.t juga menerima karunia Rahasia Allah s.w.t dan masing-masing memiliki keperibadian yang tersendiri

Nur Ilahi yang menyinari hati seseorang akan mengubah suasana hati itu dan sekaligus perwatakan dan perawakan orang itu. Perubahan pada perwatakan dapat dilihat pada tingkah-laku dan perbuatan. Sinaran Nur Zikir akan melahirkan seorang yang gemar berzikir, mengingati Allah s.w.t semasa duduk, berdiri, ketika sendirian dan juga ketika berada  dalam perkumpulan. Lidahnya sentiasa basah dengan sebutan nama-nama Allah s.w.t. Sinaran Nur Kalbu akan membuat seseorang berlapang dada, tidak cemas menghadapi ujian dan gemar mendekati Allah s.w.t. Sinaran Nur Akal akan melahirkan sikap suka bertafakur sehingga terbukalah kepadanya Rahasia-rahasia ketuhanan yang menjadi penggerak kepada perjalanan alam maya ini. Muncullah dari lidahnya Kalam Hikmah yang mempesonakan siapa saja yang mendengarnya. Sinaran Nur Iman mewujudkan keyakinan yang tidak berbelah  kepada perkara ghaib yang dialaminya sekalipun pikiran tidak dapat menerimanya. Kepercayaan dan keyakinannya tidak bergoncang lantaran mendapat bantahan dan sindiran. Sinaran Nur Makrifat menerangi mata hati untuk mengenal Allah s.w.t, melihat-Nya pada semua kejadian. Tidak kabur pandangan mata hatinya lantaran kekeruhan-kekeruhan yang berlaku di dalam dunia ini. Tidak terbalik pandangan mata hatinya lantaran mendapat kemuliaan dan kekeramatan.

Nur Ilahi bukan saja mengubah perwatakan tetapi juga mengubah perawakan. Bukan rupa-bentuk muka yang berubah tetapi cahaya pada wajahnya yang berubah, menyebabkan siapa saja yang melihatnya akan merasa senang. Misalnya, cahaya Nur Ilahi yang  gemilang menyinari wajah Yusuf a.s telah mempesonakan wanita-wanita Mesir sehingga mereka tidak sadar mengiris jari sendiri dan tidak merasai sakitnya akibat terpukau memandang keindahan wajah Yusuf a.s. Begitulah kuatnya kesan sinaran Nur Ilahi yang tersembunyi secara ghaib di dalam hati rohani hamba-hamba Allah s.w.t yang dipilih untuk memperolehinya.

Anugerah Allah s.w.t, yaitu nur-nur, kepada hati hamba-hamba-Nya yang beriman menjadi daya dan upaya bagi hati untuk berpegang kuat kepada tauhid, mencintai segala yang berkesesuaian dengan Islam dan membenci segala bentuk kekufuran. Daya dan upaya nur yang pada hati ternyata melalui perbuatan dan juga wajah orang berkenaan.


Nabi Muhammad (s.a.w) adalah Rasul Allah; dan orang-orang yang bersama dengannya bersikap keras dan tegas terhadap orang-orang kafir yang (memusuhi Islam), dan sebaliknya bersikap kasih sayang serta belas kasihan sesama sendiri (umat Islam). Engkau melihat mereka tetap beribadah, rukuk dan sujud, dengan mengharapkan limpah kurnia (pahala) dari Tuhan mereka serta mengharapkan keridhaan-Nya. Tanda yang menunjukkan mereka (sebagai orang-orang yang salih) terdapat pada muka mereka – dari kesan sujud (dan ibadah mereka yang ikhlas). ( Ayat 29 : Surah al-Fat-h )

Tanda nyata pada sifat pengikut-pengikut Nabi Muhammad s.a.w adalah mereka tidak bertolak pada perkara yang merusakkan akidah. Iman tidak boleh ditukar-ganti dengan harta, pangkat atau kemuliaan. Iman adalah cahaya dan kekufuran pula adalah kegelapan. Cahaya dan gelap tidak boleh bersepakat.

Mereka yang sangat keras menentang kekufuran itu sangat berlemah-lembut apabila bersama-sama dengan orang yang beriman. Hubungan hati-hati yang beriman adalah kasih sayang dan kerinduan. Orang yang beriman inginkan kebaikan kepada saudaranya yang beriman. Mereka tidak merusakkan atau menjatuhkan sesama mereka. Kebaikan yang Allah s.w.t kurniakan digunakan untuk meringankan beban saudara-saudaranya yang beriman. Mereka mengutamakan orang yang beriman daripada orang yang tidak nyata imannya atau yang nyata kekufuran dan kemunafikannya. Keselamatan iman adalah apabila ia dipertahankan daripada dicerobohi oleh kekufuran dan kemunafikan. Akal mengenali kekufuran melalui tanda-tanda yang diceritakan oleh ayat-ayat al-Quran. Hati mengenali kekufuran melalui Nur Ilahi yang membuka kekufuran dan kemunafikan itu kepadanya.

Nur karunia Allah s.w.t yang menjadi daya dan upaya hati seterusnya mempunyai kekuatan untuk mengawal pancaindera orang yang beriman itu. Setiap anggota digunakan untuk berbakti kepada Allah s.w.t, enggan ia berbuat maksiat. Orang yang beriman tekun berbuat ibadah, mencari karunia dan keridha'an-Nya.

Nur yang  dalam Rahasia hati itu juga memancarkan sinarnya sehingga kelihatan pada wajah orang yang berkenaan. Jika perasaan yang bersembunyi dalam hati, seperti marah dan riya, boleh ketara pada wajah, sinaran cahaya nur lebih kuat lagi berbekas pada wajah.



Barangsiapa yang jernih dalam batinnya, akan diperbaiki Allah apa yang nyata pada wajahnya. ( Ucapan Umar al-Khattab )

Kesucian hati seseorang memancarkan cahaya yang dapat ditangkap oleh cermin hati orang lain yang bersih. Apabila cahaya iman berjumpa dengan cermin hati orang yang beriman akan lahirlah rasa persaudaraan muslim yang sejati. Persaudaraan yang begini tidak ada kepentingan diri dan tidak ada perlumbaan untuk menduduki tempat yang lebih tinggi. Mereka saling bantu membantu dalam melakukan pengabdian kepada Allah s.w.t.


Allah s.w.t menentukan bahawa yang tersembunyi dalam hati mengeluarkan tanda pada zahir. Dalam banyak perkara Allah s.w.t menjelaskan tanda-tanda tersebut melalui wahyu-Nya. Tuhan Yang Maha Pemurah berbuat demikian agar orang yang beriman tidak tertipu oleh kemanisan bahasa kemunafikan dan kekufuran. Mempertahankan iman daripada kemunafikan dan kekufuran adalah satu jihad yang besar. Manusia tidak berdaya berbuat demikian tanpa pertolongan Allah s.w.t. Apabila Allah s.w.t memberi pertolongan dengan menunjukkan tanda-tanda sesuatu, ambillah manfaat daripadanya.