Tuesday, March 15, 2011

Cabang Iman

Iman memiliki banyak cabang, salah satunya adalah sifat malu. Dalam berbagai hadits disebutkan diantara syarat-syarat orang beriman,misalnya,“Barangsiapa beriman kepada ALLOH dan hari kiamat, hendaknya menghormati tetangganya.”Maka orang yg beriman malu utk melakukan tindakan yg merugikan tetangganya, menyakiti tetangganya, dsb.
Rasululloh SAW sendiri bersabda,”Iman itu mempunyai 60 lebih cabang, dan malu merupakan cabang (bagian) dari iman.” (HR Bukhari)
Iman dan malu ibarat 2 sejoli yg tdk dpt dipisahkan, jika salah satu tiada maka yg lain juga tiada. “Sesungguhnya malu dan iman itu selalu berbarengan, apabila salah satu diantaranya dihilangkan (diangkat) maka yang lainnyapun akan hilang.” (HR. Imam Hakim dan Ibnu Umar).
Jika iman lenyap dari para penyelenggara negara, maka kasus suap menyuap akan terjadi. Dan masih banyak perilaku2 memalukan lainnya jika iman sudah lenyap dari dalam hati seseorang.
Orang mukmin akan malu pada ALLOH SWT, sehingga dia akan selalu berusaha memelihara kepala dan apa yg ada di dalamnya (pikirannya dari hal2 negatif yg akan merugikan orang lain). Dia juga akan memelihara perutnya dari makanan minuman yg diharamkan ALLOH SWT. Juga akan memelihara hati dari sifat2 yg merugikan seperti iri, dengki, dan penyakit hati lainnya.
Orang mukmin juga mesti malu dg malaikat, terutama Raqib dan Atid, sehingga akan selalu berusaha berbuat lebih banyak kebaikan. Rasululloh SAW bersabda,“Hendaknya kalian merasa malu kepada ALLOH dengan sebaik-baik rasa malu”. Para shahabat berkata, “Ya Rasululloh, alhamdulillah, kami semua malu kepada-Nya”. Beliau Saw menimpali, “Bukan demikian, tetapi jika kita benar-benar merasa malu kepada ALLOH, hendaknya kepala dan semua yang ada dalam kepala itu (termasuk mulut, mata dll), hendaknya menjaga perut dan sekitarnya dari segala yang dilarang, selalulah mengingat kematian dan masa kehancuran. Dan barangsiapa menginginkan akhirat, hendaknya dia tinggalkan hiasan dunia”. (HR. At- Turmudzi).
ALLOH SWT juga berfirman,“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yg dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, satu duduk di sebelah kanan dan yg lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yg diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yg selalu hadir.” (Qaaf:16-18)
Rasa malu akan mempengaruhi sikap dan sifat manusia dalam menjalani kehidupan ini. Mereka akan lebih berhati-hati dalam bertindak, apakah perbuatan mereka melanggar aturan ALLOH SWT atau tidak. Rasululloh SAW bersabda,“Sesungguhnya di antara perkataan nubuwah pertama yang diketahui manusia adalah: Jika engkau tidak malu, maka berbuatlah sesukamu.” (HR. Bukhari)
Orang yg mempunyai sifat malu tidak akan melakukan tindakan yg merugikan diri sendiri atau orang lain. “Rasa malu itu tidak mendatangkan kecuali kebaikan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

No comments:

Post a Comment